Endros TEKNOLOGI  PEDESAAN

Jumat, 15 Agustus 2008

Penyakit tanaman CABAI


Penyakit tanaman cabai

Setiap tanaman selalu ada yang merusaknya yaitu perupa hama dan penyakit. Inilah beberapa penyakit yang selalu mengganggu tanaman cabai secara umum dan cara pengendaliannya.


Bercak daun (Cercospora capsici)
Bercak-bercak bulat kecil pada daun merupakan ciri khas serangan Cercospora capsici. Warna dibagian dalam lingkaran selalu berbeda dengan tepi lingkaran. Bercak tersebut akan meluas hingga mencapai + 0,5 cm. bercak tampak berwarna pucat sampai putih, dan tepinya berwarna lebih tua. Selain menyerang daun juga menyerang pada batang dan tangkai daun. Kendalikan penyakit ini dengan menjaga kebersihan kebun dan menyemprotkan fungisida seperti Topsin, Velimek, Benlate, Derasol, Score secara bergantian.

Bercak bakteri (Xanthomonas campestris pv. vesicatoria)
Patogen ini menyerang daun, buah, dan batang. Di tempat terserang tampak bintik-bintik berwarna cokelat di tengah dan dikelilingi lingkaran klorosis tidak beraturan. Gejala sangat jelas terlihat di permukaan daun sebelah atas. Di buah, gejala serangan ditandai adanya bercak cokelat.
Penaggulangan nya dengan merendam benih menggunakan bakterisida berbahan aktif stretomisin sulfat dan oksitetrasiklin. Daun, ranting dan buah yang berserakan di atas bedengan agar di bersihkan dan dimusnahkan. Rotasi tanaman dengan tanaman bukan famili cabai sangat dianjurkan. Tekan serangan bercak bakteri ini dengan fungisida berbahan aktif tembaga seperti Kocida 60 WDG, Cupravit, Trimiltox.

Bercak Alternaria (Alternaria solani Ell & Marf)
Bercak ini disebabkan oleh cendawan dengan gejala serangan timbulnya bercak cokelat tua sampai kehitaman dengan lingkaran-lingkaran konsentris, membesar dan akhirnya bergabung menjadi satu. Pengendaliannya dengan menjaga kebersihan kebun dan melakukan penyemprotan dengan fungisida seperti Sandofan 10/56 WP, Kocide 77 WP atau Polyram 80 WP secara berselang-seling sesuai dosis anjuran.

Layu Fusarium (Fusarium oxysporium f. sp. capsici)
Layu Fusarium biasanya mengganas di tanah ber pH rendah (masam). Layu Fusarium disebabkan oleh cendawan bersifat tular tanah.
Serangan ditandai dengan menguningnya tajuk cabai dan tulang daun sebelah atas memucat tangkainya menunduk. Di pangkal batang, dekat akar, kalau ditoreh, tampaklah cincin cokelat kehitaman diikuti busuk basah pada pembuluh. Kendalikan sebelum penanaman dengan cara pemberian kapur hingga pH tanah sesuai. Kebun jangan sampai ada genangan air. Rendam benih dalam larutan Benlate atau Derosal selama 10 menit. Tanaman yang terserang dicabut dimasukkan dalam wadah jangan sampai terjadi ceceran tanah dari lokasi tanaman sakit. Lubang bekas tanaman ditaburi kapur lalu ditutup kembali. Pergiliran tanaman dengan tanaman bukan famili Solanaceae. Kocor tanah disekitar tanaman yang diduga terkena cendawan dengan Derosal, Anvil, Benlate atau Topsin.

Layu bakteri (Ralstonia solanacearum)
Serangan pertama kali biasanya pada tanaman umur 6 minggu. Daun layu mulai dari pucuk sampai ke bagian bawah. Kalau batang/cabang/pangkal batang dibelah, terlihat warna cokelat kehitaman dan busuk. Bila dicelup dalam air bening 5 menit kemudian akan keluar cairan eksudat seperti lendir berwarna putih. Serangan bakteri ini sering menular lewat air yang tercemar. Penanggulangan awal dengan cara menyeup bibit ke air yang diberi bakterisida Agrimycin. Drainase tanah disekitar kebun diperbaiki agar tidak becek. Tanaman yang sakit agar dicabut. Kocor Agrimycin di sekitar batang tanaman yang terserang layu bakteri.

Layu oleh cendawan Sclerotium rolfii Sacc.
Serangan cendawan ini menyebabkan layu tanaman secara tiba-tiba, daun berwarna kuning kemudian menjadi cokelat. Patogen penyakit menyerang leher akar yang ditendai dengan adanya miselium berwarna putih. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan pengapuran saat pengolahan tanah, Pergiliran tanaman, Perlakuan tanah dengan Basamid-G.

Antraknosa/patek/ (Colletotrichun capsici dan Gloesporium piperatum)
Penyakit ini adalah penyakit yang sangat menakutkan bagi pekebun. Serangan cendawan ini tidak terbatas pada saat buah masih tergantung, tetapi juga tetap mengancam setelah usai panen. Serangan dimulai dari munculnya bercak kuning yang berubah menjadi cokelat kehitaman. Buah menjadi lunak dan membusuk. Buah mengering dan keriput. Penyakit ini juga menyerang buah yang masih hijau dan menyebabkan mati ujung. Pada kondisi lembab cendawan membentuk badan buah dalam lingkaran-lingkaran berwarna merah jambu.
Pengendalian dengan cara benih yang akan disemai direndam dulu dengan air hangat yang dicampur fungisida berbahan aktif tofanat, tebukanazol, Thiram atau benomil selama 4 jam. Atur jarak tanam untuk musim kemarau lebih rapat ( 50 cm x 70 cm ), musim penghujan lebih lebar ( 60 cm x 70 cm ). Semua cabai yang terserang dipanen setiap hari kemudian dimusnahkan. Tindakan akhir Penanggulangan Antraknosa menggunakan fungisida Kasumin, Dithane M-45, Difolatan, Phycosan, Daconil, Topsin, Delsen dan Antracol.

Embun tepung / Powdery Mildew (Leveillula taurica)
Pada kebun cabai dengan penanaman di dataran tinggi yaitu 700 m dpl keatas, sering kena serangan penyakit ini. Permukaan atas daun tampak bercak nekrotis berwarna kekuningan. Jika daun dibalik, tampaklah “tepung” berwarna putih keabu-abuan. Serangan dimulai dari daun tua ke muda. Tanggulangi dengan menyemprot fungisida berbahan aktif karbendazim.
Embun tepung yang disebabkan oleh cendawan Oidiopsis sicula Scal dapat dikendalikan dengan Afugan 300 EC, Rubigan 120 EC.

Busuk daun/lodoh/hawar daun (Phytophthora capsici)
Ia menyerang batang, daun, dan buah. Ciri keberadaannya ialah adanya bercak –bercak kecil ditepi dan tidak beraturan kemudian menyebar keseluruh daun. Menyerang buah dengan tanda awal adanya bercak kebasahan dan akhirnya meluas menyebabkan buah terlebas dari kelopaknya karena membusuk. Tanggulangi dengan Ridomil MZ, Sandovan MZ, Kocide atau polyran.

Busuk buah cendawan Culvularia Lunata (Wakk.) Boeed.
Ujung buah bagian bawah membusuk dan berwarna cokelat muda sampai hitam, kemudian buah rontok. Pengendaliannya dengan cara mencabut tanaman yang sakit parah dan menyemprotkan fungisida seperti Dithane M-45.
Busuk basah oleh bakteri Erwina carotovora Jones.
Gejala serangannya adalah pangkal buah busuk basah dan rontok. Pengendalian penyakit ini dengan cara pergiliran tanaman dan penyemprotan bakterisida seperti Agrept sesuai dosis pada label.

Patah batang/teklik cendawan Choanephora cucurbitarum
Ia menyerang bagian batang yang masih muda, kemudian menjalar ke batang tua. Yang terserang bagian bunga, tangkai bunga, pucuk, dan ranting tanaman. Di tempat serangan terlihat warna cokelat kehitaman yang mematikan ujung tanaman. Bagian lain masih tetap segar. Pada bagian terserang ada spora cendawan berwarna kelabu kehitaman. Lakukan sanitasi lingkungan, kurangi kelembaban sekitar kebun, pangkas bagian tanaman yang terserang dan kemudian dibakar. Semprotkan fungisida berbahan aktif maneb, oksadisil + mankozeb, atau mankozeb, atau semprot dengan Vitigran Blue, Dithane M-45 Sandofan MZ, Trineb sesuai dosis anjuran.

Rebah batang/rebah semai (Pythium aphanidermatum)
Serangannya ditemui di persemaian. Benih gagal berkecambah. Bibit yang masih muda mendadak rebah dan mati. Di pangkal batangnya terlihat warna cokelat kehitam-hitaman yang basah. Batangnya mengkerut. Tanggulangi dengan cara merendam fungisida berbahan aktif metalaksil-M. Semprotkan fungisida Ridomil MZ 8/64 WP

Virus
Tanaman yang terserang virus daun mengecil, keriting diduga disebabkan oleh Tobacco Mosaic Virus, Cucumber Mosaic Virus, Tobacco Etch Virus. Penyebaran virus biasanya dibantu oleh serangga penular (vektor) seperti kutu daun dan Thrips. Tanaman yang terserang biasanya mampu bertahan hidup tetapi tidak produktif. Selama ini virus belum diketemukan obatnya sehingga cara pengendaliannya cukup memberantas vektor, memusnahkan tanaman sakit, dan pergiliran tanaman.

Dari berbagai sumber untuk dapat dipergunakan secara umum, berilah kritik dan saran atau materi tambahan guna lebih manfaatnya.

Anjuran penting : Gunakan PESTISIDA secara bijaksana.

5 Komentar:

  • ditunggu artikel tentang pestisida organik yang lebih aman pak!... juga lebih bijaksana

    Oleh Anonymous Anonim, Pada 27 Agustus 2008 pukul 02.26  

  • penyakit antraknosa,kesemua obat yang ada di atas sudah di pakai semua namun hasilnya tidak memuaskan.kami berharap racun yang lebih tepat sasaran
    mohon jawabannya

    Oleh Anonymous megi, Pada 24 Agustus 2009 pukul 23.22  

  • untuk penyakit pathek obat yang paling ampuuh disemprot
    dengan ROUNDHAP

    Oleh Anonymous Anonim, Pada 13 Februari 2010 pukul 06.40  

  • bagaimana pemerintah menanggulangi penyakit pada dunia sich ???????????????? apa kata dunia !!!!!!!!!!

    Oleh Anonymous Anonim, Pada 25 Maret 2010 pukul 02.08  

  • artikel sangat bagus karena memuat ilmu-ilmu tentang hama dan penyakit tanaman, hal ini sangat berpengaruh dalam peningkatan pengeahuan khusus mahasiswa agrotek seperti saya,

    Oleh Anonymous muhammad aksan, Pada 3 November 2010 pukul 23.01  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]



<< Beranda